Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Produk makanan sehat RI catat transaksi Rp145 miliar di Chili
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 11:45:17【Kabar Kuliner】022 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah pengunjung mendatangi booth Paviliun Indonesia dalam pameran Espacio Food & Service 2025 di

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut produk makanan sehat Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi senilai 8,8 juta dolar AS atau setara Rp145 miliar pada pameran Espacio Food & Service 2025 di Chili.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Kemendag) Fajarini Puntodewi mengangakan Indonesia juga berhasil mendapat peluang kontrak jangka panjang di sektor ritel modern, niaga elektronik (e-commerce) dan distributor untuk Chili dan sekitarnya.
"Produk-produk yang tampil merupakan produk unggulan berupa pangan sehat alami yang berbasis kelapa, rempah, serta kopi dan memiliki cita rasa autentik serta cerita asal-usul (storytelling) yang kuat. Beberapa produk juga mendukung keberlanjutan dan mendukung usaha perempuan melalui kepemilikan sertifikat women-owned preneurdari organisasi internasional," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, produk Indonesia berhasil menarik minat pengunjung karena menawarkan keunikan rasa, kualitas, dan nilai tambah yang khas. Kelebihan-kelebihan itu sulit ditemukan di produk dari negara lain.
Kepala Indonesian Trade Promotion Center(ITPC) Santiago Indah Fajarwati Bachter mengungkapkan potensi transaksi yang signifikan serta peningkatan peluang kontrak dengan buyer Chili dihasilkan dari 25 pertemuan penjajakan bisnis (business matching) antara delapan peserta eksportir Indonesia dengan importir atau buyerasal Chili.
Indonesia juga menerima berbagai pertanyaan (inquiries) terkait produk makanan dan minuman Indonesia. Sejumlah buyerbesar di Chili yang tertarik pada produk-produk pangan sehat Indonesia berasal dari sektor ritel modern dan distribusi seperti Cencosud dan Wallmart Cile, serta pelaku usaha di sektor hotel, restoran, dan katering (horeka).
Para buyerpotensial tersebut turut mencoba produk yang ditampilkan dan menyangakan ketertarikan untuk melakukan pertemuan lanjutan dengan beberapa pelaku usaha Indonesia.
Produk makanan sehat unggulan yang ditampilkan di Paviliun Indonesia, yaitu gula kelapa organik, cokelat premium, biskuit bebas gluten, minuman kelapa, hingga keripik tempe premium dan produk kopi olahan berupa permen dan kopi instan.
"Produk makanan sehat Indonesia mendapat respons positif karena sesuai dengan tren konsumen Chili yang semakin mengutamakan gaya hidup sehat. Hal ini membuka peluang besar untuk memperluas pasar ekspor ngak hanya di Chili, tapi juga ke negara-negara Amerika Latin lainnya," kata Indah.
Menurut Indah, partisipasi Indonesia di pameran ini juga memaksimalkan pemanfaatan Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement(Indonesia-Chile CEPA) yang memberikan preferensi tarif hingga nol persen untuk berbagai produk makanan dan minuman.
Skema itu membuat produk Indonesia semakin kompetitif di pasar Chili sekaligus memperkuat posisi untuk menembus pasar Amerika Latin.
Suka(99478)
Artikel Terkait
- IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak
- FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI
- MU diimbangi Nottingham Forest 2
- Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia
- PBB: Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dibuka lagi
- Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS
- Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam
- Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
- Menko PM minta Kepala SPPG disiplin untuk cegah penyelewengan
- 3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia
Resep Populer
Rekomendasi

Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh

FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI

Kapolri resmikan 32 SPPG di Jateng dalam rangka dukung program MBG

Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus

Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia

Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia

SPPG Margomulyo andalkan pasokan petani dan usaha lokal untuk MBG

Pengelola SPPG sampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan masal